Rabu, 12 November 2025

7 Kesalahan Umum Saat Menggunakan Stretch Film di Gudang

7 Kesalahan Umum Saat Menggunakan Stretch Film di Gudang

7 Kesalahan Umum Saat Menggunakan Stretch Film di Gudang -Saya sudah lebih dari lima tahun bekerja di gudang distribusi mulai dari bagian pengepakan, operator wrapping machine, sampai mengawasi tim pengiriman. Dari pengalaman itu, saya bisa bilang: stretch film memang kelihatannya sederhana, tapi penggunaannya bisa jadi rumit kalau tidak paham teknik dasarnya. 

 

7 Kesalahan Umum Saat Menggunakan Stretch Film di Gudang

Banyak orang mengira tinggal lilit saja, padahal detail kecil seperti arah gulungan atau ketegangan bisa menentukan apakah barang sampai dengan aman atau malah rusak di perjalanan.

Stretch film atau sering dikenal dengan plastik wrapping barang itu ibarat “sabuk pengaman” untuk produk. Kalau dipasang asal-asalan, maka bukan cuma barang yang terancam, tapi juga reputasi perusahaan. Saya sudah lihat sendiri beberapa kerugian besar hanya karena kesalahan sepele waktu wrapping. 

Jadi, lewat tulisan ini, saya ingin berbagi tujuh kesalahan umum yang sering terjadi saat menggunakan stretch film di gudang termasuk dua tambahan berdasarkan pengalaman pribadi saya yang sering luput dari perhatian banyak orang.

1. Tegangan Gulungan Tidak Konsisten

Kesalahan paling klasik  dan paling sering saya temui adalah tegangan yang tidak seragam. Kadang operator narik film terlalu kuat di awal, lalu mulai kendor di tengah atau akhir lilitan. Akibatnya, film jadi sobek, posisi barang di palet jadi goyah, bahkan kadang palet bisa roboh saat diangkut forklift.

Saya pernah lihat kasus di mana karton produk farmasi penyok karena lilitan film terlalu kencang. Barangnya memang aman dari luar, tapi begitu dibuka, ternyata sebagian isi rusak. Sejak itu, saya selalu ingatkan tim: jaga ketegangan tetap stabil.

Solusinya? Gunakan stretch film dispenser atau mesin wrapping yang punya pengatur tegangan otomatis. Kalau masih manual, latih operator untuk menjaga tarikan yang sama dari awal sampai akhir. Teknik ini sederhana tapi efeknya besar film lebih efisien, hasil wrapping rapi, dan risiko rusak berkurang drastis.

2. Arah Pembungkusan yang Salah

Ini juga sering terjadi, terutama kalau pekerja baru belum tahu cara membedakan sisi lengket dan sisi halus film. Setiap roll stretch film biasanya punya satu sisi yang lebih lengket (cling side). Nah, sisi inilah yang seharusnya menempel ke produk, bukan sebaliknya.

Pernah suatu kali, tim saya membungkus 40 palet dengan arah terbalik. Hasilnya? Setengah dari palet longgar dan harus dibungkus ulang. Kerugian waktu dan bahan tidak sedikit.

Cara paling mudah menghindari kesalahan ini adalah uji sentuh cepat sebelum mulai menggulung. Tempelkan jari ke permukaan film sisi yang terasa lebih lengket itulah yang harus berada di dalam. Pastikan juga seluruh tim tahu arah gulungan roll sejak awal shift.

3. Lilitan Berlebihan

Saya tahu banyak operator yang berpikir, “Lebih banyak lilitan, lebih kuat.” Padahal, kenyataannya lebih banyak tidak selalu lebih baik. Saya sering temukan film terbuang sia-sia karena kebiasaan ini.

Untuk barang-barang ringan, 3–5 lapisan sudah cukup. Kalau beban berat, tambahkan sedikit di bagian dasar dan atas palet. Tapi kalau setiap palet dililit sampai 10 kali, jelas boros bukan cuma bahan, tapi juga waktu kerja.

Saya pribadi lebih suka mengajarkan teknik melilit yang efisien: mulai dari bawah ke atas dengan sedikit overlap (sekitar 30–50%), lalu kembali turun untuk mengunci bagian bawah. Dengan cara itu, palet tetap kokoh tanpa boros film.

4. Menggunakan Jenis Stretch Film yang Salah

Tidak semua stretch film diciptakan sama. Ada yang dirancang untuk barang ringan, ada yang untuk beban berat. Kesalahan memilih jenis film sering berakhir dengan dua hal: barang rusak atau biaya membengkak.

Saya pernah mencoba film tipis 12 mikron untuk produk baja ringan — hasilnya film mudah sobek di sudut palet. Sebaliknya, waktu pakai film 23 mikron untuk barang ringan seperti snack, hasilnya pemborosan besar karena film terlalu tebal dan tidak perlu.

Kuncinya adalah pahami dulu kebutuhan: berat beban, tinggi palet, dan kondisi penyimpanan. Untuk beban berat, gunakan film high-performance atau pre-stretched yang punya daya tarik tinggi. Untuk produk ringan, cukup pakai film standar agar efisien.

Dan jangan ragu untuk uji coba beberapa jenis film sebelum memutuskan pembelian besar. Dari situ, Anda akan tahu mana yang paling cocok dengan ritme kerja gudang Anda.

5. Mengabaikan Perawatan Mesin Pembungkus

Kalau Anda bekerja di gudang modern, kemungkinan besar sudah pakai mesin wrapping otomatis atau semi-otomatis. Tapi masalahnya, banyak yang anggap mesin bisa jalan terus tanpa dicek.

Padahal, saya sudah lihat sendiri kerugian besar gara-gara roller aus atau sensor longgar. Film jadi mudah sobek, lilitan tidak merata, dan hasil wrapping berantakan. Kadang mesin malah berhenti di tengah proses.

Solusinya sederhana: buat jadwal perawatan rutin. Bersihkan roller setiap minggu, periksa pengatur tegangan, dan pastikan semua komponen mekanis berfungsi baik. Kalau ada suara aneh atau hasil lilitan tidak konsisten, hentikan dulu dan lakukan pengecekan sebelum melanjutkan produksi.

Saya juga sarankan setiap operator diberi pelatihan dasar maintenance. Setidaknya mereka tahu kapan mesin butuh perhatian khusus dan tidak menunggu sampai rusak total.

6. Tidak Menyesuaikan Stretch Film dengan Suhu dan Lingkungan Gudang

Nah, ini poin tambahan yang jarang dibahas padahal penting banget. Stretch film sangat dipengaruhi oleh suhu dan kelembapan.

Di gudang saya dulu, kami pernah punya masalah film yang jadi rapuh dan mudah sobek. Setelah dicek, ternyata karena gudang terlalu panas — suhunya sering di atas 35°C, apalagi kalau siang hari. Film jadi kering dan kehilangan elastisitasnya. Sebaliknya, kalau suhu terlalu dingin, film jadi kaku dan susah menempel.

Solusinya? Simpan roll stretch film di ruang bersuhu stabil (sekitar 20–25°C) dan hindari paparan langsung sinar matahari. Kalau film sudah terasa keras, diamkan dulu di suhu ruangan sebelum digunakan. Untuk gudang yang lembap, pastikan ventilasi cukup agar film tidak menyerap uap air yang bisa mengganggu daya rekatnya.

Detail kecil seperti ini sering diabaikan, padahal bisa sangat memengaruhi hasil wrapping dan efisiensi bahan.

7. Tidak Melatih Operator Secara Berkala

Kesalahan terakhir — dan menurut saya paling krusial — adalah kurangnya pelatihan operator. Banyak perusahaan berpikir cukup memberi alat dan instruksi dasar, tanpa pembinaan lanjutan. Padahal, teknik wrapping itu bukan cuma tentang memutar film; ada ilmu di baliknya.

Operator yang terlatih akan tahu kapan tegangan harus ditambah, arah film mana yang benar, dan bagaimana memanfaatkan bahan seminimal mungkin. Sebaliknya, operator yang belum dilatih cenderung asal cepat, asal kuat, tanpa memikirkan hasil akhir.

Saya pernah adakan sesi evaluasi kecil dengan tim, membandingkan hasil wrapping dari operator baru dan lama. Hasilnya, film yang digunakan operator berpengalaman 20% lebih sedikit tapi kekuatannya justru lebih baik. Dari situ saya sadar, investasi pada pelatihan jauh lebih murah daripada kerugian akibat pemborosan.

Coba adakan pelatihan singkat setiap tiga bulan, lengkap dengan simulasi lapangan. Evaluasi hasil wrapping, hitung penggunaan film, dan beri feedback langsung. Cara ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tapi juga membangun rasa tanggung jawab antar tim.

Membangun Budaya Kerja yang Teliti dan Efisien

Semua kesalahan di atas punya satu akar yang sama: kurangnya perhatian pada detail. Stretch film sering dianggap hal sepele di gudang, padahal justru menjadi pelindung terakhir produk sebelum dikirim ke pelanggan. Satu kesalahan kecil di tahap ini bisa berarti retur besar, biaya tambahan, bahkan kehilangan kepercayaan dari klien.

Untuk menghindarinya, penting sekali membangun standar operasional (SOP) yang jelas — mulai dari cara menyimpan film, teknik pembungkusan, hingga jadwal perawatan alat. Dengan SOP/ tata cara kerja baku yang kuat, semua anggota tim punya acuan yang sama dan risiko kesalahan bisa ditekan.

Lebih jauh lagi, buatlah sistem monitoring sederhana. Misalnya, catat jumlah film yang digunakan per shift dan bandingkan dengan jumlah palet yang dibungkus. Jika angkanya tiba-tiba naik, berarti ada yang tidak efisien dan perlu diperiksa.

Kesimpulan

Sebagai orang yang pernah bekerja langsung di lapangan, saya bisa bilang bahwa keberhasilan operasional gudang tidak cuma soal kecepatan, tapi juga soal ketelitian dalam setiap detail. Stretch film memang alat sederhana, tapi efeknya besar terhadap keamanan, efisiensi, dan biaya.

Tujuh kesalahan umum yang sering terjadi saat menggunakan stretch film di gudang antara lain:

  1. Tegangan gulungan tidak konsisten
  2. Kurangnya pelatihan operator
  3. Arah pembungkusan yang salah
  4. Lilitan berlebihan
  5. Penggunaan jenis film yang tidak sesuai
  6. Perawatan mesin pembungkus diabaikan
  7. Tidak menyesuaikan film dengan suhu dan kondisi lingkungan

Jika ketujuh hal ini diperhatikan dan diperbaiki, maka proses wrapping akan jauh lebih efisien, aman, dan hemat biaya. Dan yang paling penting, produk Anda akan sampai ke tangan pelanggan dalam kondisi sempurna bukti nyata bahwa kerja gudang bukan hanya soal mengemas barang, tapi juga menjaga kualitas di setiap langkahnya. Baca juga 5 manfaat stretch film dalam proses pengiriman.

Selasa, 13 Juni 2023

5 Manfaat Stretch Film dalam Proses Pengiriman Barang

5 Manfaat Stretch Film dalam Proses Pengiriman Barang

Palletplastik.id -  5 Manfaat Stretch Film dalam Proses Pengiriman Barang - Proses pengiriman barang menjadi bagian penting dalam rantai pasok suatu perusahaan. Untuk memastikan barang sampai ke tujuan dengan aman dan dalam kondisi baik, penggunaan stretch film atau plastik wrapping barang sangat dianjurkan. 

5 Manfaat Stretch Film dalam Proses Pengiriman Barang


Stretch film adalah jenis bahan plastik yang elastis dan tahan terhadap tekanan. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan manfaat stretch film dalam proses pengiriman barang dan mengapa penting untuk mempertimbangkan penggunaannya.

Manfaat Stretch film

1. Pelindung dari Kerusakan

Stretch film berperan penting dalam melindungi barang dari kerusakan selama proses pengiriman. Dalam perjalanan, barang mungkin terkena guncangan, benturan, atau gesekan yang dapat menyebabkan kerusakan. Dengan menggunakan stretch film, barang dapat dibungkus dengan rapat dan aman. 

Stretch film membentuk lapisan pelindung yang melindungi barang dari goresan, debu, kelembaban, dan elemen lingkungan lainnya yang dapat merusak barang. Dengan demikian, stretch film membantu menjaga kualitas dan integritas barang selama perjalanan.

2. Stabilitas dan Pengikatan yang Kuat

Stretch film memiliki kemampuan untuk meregang secara elastis dan kembali ke bentuk semula setelah ditarik. Hal ini memungkinkan stretch film untuk menyesuaikan diri dengan bentuk dan ukuran barang yang dibungkus. 

Dengan pengikatan yang kuat, stretch film membantu menjaga stabilitas dan mencegah barang bergeser atau tergelincir selama pengiriman. Dengan demikian, stretch film membantu mengurangi risiko kerusakan yang disebabkan oleh pergeseran atau jatuhnya barang selama perjalanan.

3. Keamanan dan Kebersihan

Stretch film juga berperan dalam menjaga keamanan dan kebersihan barang selama pengiriman. Dalam beberapa kasus, barang yang tidak terbungkus dengan baik dapat menjadi sumber bahaya. Barang yang terlepas atau terbuka dapat menyebabkan kecelakaan atau cedera. Dengan menggunakan stretch film, barang dapat diamankan dengan baik dan mencegah terjadinya kejadian yang tidak diinginkan.

Selain itu, stretch film juga melindungi barang dari debu, kotoran, atau cairan yang dapat mencemari atau merusak barang. Dalam situasi di mana barang dikirim dalam kondisi yang steril atau perlu menjaga kebersihan tertentu, penggunaan stretch film menjadi sangat penting.

4. Efisiensi dan Penghematan Biaya

Penggunaan stretch film dalam proses pengiriman barang juga membawa manfaat efisiensi dan penghematan biaya. Stretch film dapat diterapkan dengan cepat dan mudah, mempercepat proses pengemasan barang. Dibandingkan dengan metode pengemasan lain yang lebih rumit atau membutuhkan waktu lama, penggunaan stretch film dapat menghemat waktu dan tenaga.

Selain itu, penggunaan stretch film juga dapat mengurangi biaya pengemasan. Stretch film biasanya lebih terjangkau dibandingkan dengan metode pengemasan lain, seperti penggunaan kotak kayu atau bahan kemasan lainnya. Dengan menggunakan stretch film, perusahaan dapat mengurangi biaya pengemasan dan meningkatkan efisiensi dalam proses pengiriman.

Tidak hanya itu, penggunaan stretch film juga dapat mengoptimalkan penggunaan ruang dalam kontainer atau kendaraan pengiriman. Stretch film dapat membantu mengikat barang secara rapat dan meminimalkan ruang kosong di dalam kendaraan. 

Dengan demikian, perusahaan dapat mengirim lebih banyak barang dalam satu pengiriman, mengurangi jumlah perjalanan yang diperlukan, dan menghemat biaya transportasi.

5. Kemudahan Identifikasi dan Pemilahan

Stretch film yang transparan memungkinkan barang terlihat dengan jelas, sehingga memudahkan identifikasi dan pemilahan barang selama proses pengiriman. Dengan melihat melalui stretch film, petugas pengiriman dapat dengan mudah mengenali jenis barang atau membaca label yang terdapat di dalamnya. Hal ini membantu menghindari kesalahan pengiriman atau kehilangan barang selama proses logistik.

Selain itu, stretch film dapat digunakan untuk menggabungkan beberapa barang dalam satu bungkusan. Misalnya, beberapa karton atau paket kecil dapat digabungkan menjadi satu bungkusan menggunakan stretch film. Hal ini memudahkan proses pemilahan dan mengurangi jumlah bungkusan yang perlu ditangani atau dilacak selama pengiriman.
 

Kesimpulan

Dalam proses pengiriman barang, penggunaan stretch film memiliki manfaat yang signifikan. Stretch film melindungi barang dari kerusakan, memberikan stabilitas dan pengikatan yang kuat, serta menjaga keamanan dan kebersihan selama pengiriman.

Selain itu, penggunaan stretch film juga efisien dan menghemat biaya dalam pengemasan dan transportasi. Kemudahan identifikasi dan pemilahan barang juga menjadi salah satu keuntungan dari penggunaan stretch film.

Dalam memilih stretch film, perusahaan perlu mempertimbangkan faktor-faktor seperti ketebalan film, jenis bahan plastik, dan kekuatan elastisitas. Memilih stretch film yang sesuai dengan kebutuhan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam proses pengiriman barang.

Dengan memanfaatkan stretch film dengan baik, perusahaan dapat mengoptimalkan proses logistik dan memastikan barang sampai ke tujuan dengan aman dan dalam kondisi baik. 

Demikian tadi, 5 Manfaat Stretch Film dalam Proses Pengiriman Barang apabila Anda membutuhkan info lebih jauh terkait produk kami, segara menghubungi team sales kami. Pastikan plastik yang Anda pilih plastik wrapping barang industri, bukan cling wrap, baca stretch film VS cling wrap agar kiriman anda aman baca juga dunnage air bag.